PERAN MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN TB

Semoga masih belum bosan dengan serial sembuhkan TB yaa ...
Karena setiap serinya membuat kita jadi tahu tentang penyakit TB dan permasalahannya. 
Nah tema kali ini tentang peran serta masyarakat dalam  pengendalian TB. Menemukan sepertiga kasus TB yang "hilang" dan tidak terlaporkan, juga untuk menjangkau kasus TB pada kelompok rentan

Penyakit Tuberkulosis (TB) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia dan merupakan kedaruratan global bagi kemanusiaan. Berdasarkan estimasi diperkirakan sekitar 8,7 juta kasus TB baru dan 1,4 juta orang meninggal akibat TB (WHO, Global TB Report 2012), sedangkan di Indonesia setiap tahun masih ada 450.000 kasus baru dengan angka kematian 65.000 atau sekitar 178 orang per hari. 

Penyakit TB adalah penyakit menular yang mengakibatkan kematian bila tidak tertangani dengan baik. Tetapi sesungguhnya penyakit ini dapat disembuhkan. Penularan kuman TB melalui udara yaitu saat penderita batuk, bersin ataupun berbicara. Penderita menjalani standar kemoterapi selama 6 bulan lamanya. Selama terapi dilakukan maka pasien harus minum obat secara rutin dan disiplin sesuai anjuran dokter. Apabila tidak minum obat secara rutin dan tuntas maka penyakitnya akan kambuh kembali bahkan dalam bentuk yang lebih resisten atau kebal terhadap obat anti TB.

TB menyerang sebagian besar kelompok usia produktif dan masyarakat dengan sosial ekonomi yang kurang menguntungkan, lingkungan kumuh, padat dan orang-orang yang mengabaikan hidup bersih dan sehat. Tetapi tidak menutup kemungkinan siapa saja dapat terpapar kuman TB karena penyebarannya yang mudah, cepat dan dimana saja di tempat umum.

Sebanyak 1/3 kasus TB masih belum terakses atau dilaporkan. Bahkan sebagian besar kasus TB terlambat ditemukan sehingga saat diagnosa ditegakkan mereka sudah dalam tahap lanjut bahkan kuman telah resistan obat sehingga sulit untuk diobati. Keterlambatan pengobatan ini bermakna, karena menunjukkan ada lebih banyak lagi penduduk yang sudah terpapar TB
Setiap tahunnya sekitar 9 juta orang terkena TB. Dan 3 juta orang tidak mendapatkan pelayanan medis yang mereka butuhkan. Mereka beresiko meninggal. Dan akan tetap terus menularkan kuman TB nya kepada orang-orang sekitarnya. 




MARI ...  BANTU UNTUK MENJANGKAU MEREKA.



1.  MEREKA PENDERITA TB TETAPI TIDAK MENDAPAT AKSES KESEHATAN SAMA SEKALI,   karena :
  • Tingkat kewaspadaan dan pengetahuan terhadap penyakit TB yang rendah sehingga mereka tidak tahu kapan dan mengapa harus berobat.
  • Miskin, terpinggirkan, terdiskriminasi dan dicatat sebagai stigma sosial adalah penyebab masyarakat seringkali menunda untuk berobat.
  • Alat diagnosis TB terbatas dan tidak merata tersedia di setiap rumah sakit. Hal inilah yang menghambat pelayanan kesehatan dalam menangani kasus TB
  • Kader komunitas TB tidak proaktif dan tidak berusaha menjangkau hingga pelosok daerah terpencil.
  • Kesulitan ekonomi, hilangnya pendapatan karena sakit. Ditambah lagi dengan semakin tingginya harga obat-obatan juga memperparah keadaan. Mereka semakin enggan untuk berobat.
  • Banyak Masyarakat salah persepsi tentang TB, Adanya anggapan di masyarakat bahwa berobat pasti hanya akan menghabiskan banyak biaya. kenyataannya TB bisa disembuhkan sehingga menimbulkan konflik  yang menyudutkan para penderita.
2.  MEREKA PENDERITA TB TETAPI TIDAK TERDIAGNOSA,   karena :
  • Tenaga kesehatan  gagal mengidentifikasi tanda dan gejala penyakit TB.
  • Alat diagnostik yang ada tidak akurat dan tepat untuk mendiagnosa penyakit TB.
  • Sulitnya akses ke fasilitas pemeriksaan penunjang sehingga diagnosa sulit ditegakkan.
3. MEREKA PENGIDAP TB YANG SUDAH TERDIAGNOSA TETAPI TIDAK TERCATAT,   Penyebabnya adalah :
    • Lemahnya sistem pencatatan dan pelaporan sehingga tidak ada pemeriksaan lanjutan
    • Tidak adanya kerjasama antara dokter praktek pribadi, rumah sakit, laboratorium, dan layanan kesehatan publik maupun pemerintah dan lembaga non pemerintah.
    • Tidak adanya kewajiban pelaporan untuk kasus TB oleh para penyelenggara layanan kesehatan.



    Kementerian Kesehatan RI telah berupaya maksimal untuk mengendalikan TB di Indonesia, namun tentu saja hal itu tidak mungkin berhasil tanpa dukungan komitmen dan peran aktif dari para mitra baik secara perorangn maupun kelompok. Dengan semangat kebersamaan Forum Stop TB partnership Indonesia yang terdiri dari 8 unsur utama yaitu pemerintah, mitra Internasional, organisasi berbasis masyarakat, akademisi, ikatan profesi, institusi pelayanan kesehatan, sektor swasta dan perorangan mengajak semua pihak untuk dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi TB di Indonesia.

    Menemukan pasien TB susah-susah gampang. Masalahnya butuh waktu beberapa tahapan sampai ditemukan satu penderita
    hingga membawa pasien TB berobat.Tahapan ini dimulai dari saat pertama kali penderita merasakan gejala, hingga didapat diagnosis

      Bagaimana caranya supaya pasien TB bisa segera ditemukan?
      Mereka beresiko meninggal. Dan akan tetap terus menyebarkan kumannya kepada orang-orang disekitarnya..




      Peran masyarakat sebagai pengendali TB amatlah penting. Karena masyarakat dapat mengamati dan menemukan orang yang memiliki gejala sakit TB secara langsung. Kemudian membawanya untuk di periksa dan diobati hingga sembuh. Yang penting kuncinya adalah komunikasi dan kordinasi  antara mesyarakat dengan tenaga kesehatan  terjalin sehingga tidak ada informasi yang salah dan laporannya dapat diteruskan kemudian penderita TB mendapat akses kesehatan dan dapat diobati hingga sembuh dan tidak menularkan penyakitnya kepada orang-orang disekitarnya. Siapakah masyarakat tersebut?
      Mereka adalah semua orang yang peduli penyakit TB dan ingin benar-benar menuntaskan penyakit ini hingga Indonesia bebas TB.
      Mereka dikenal sebagai kader komunitas TB.
      Mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah di tingkat bawah yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang penyakit TB.


      KADER KOMUNITAS TB
      • Peran kader komunitas TB sangatlah penting, karena mereka yang berkunjung dari rumah ke rumah. Tugasnya mencari suspect TB, pasien BTA-positif serta mendampingi pasien TB  selama masa pengobatan selama 6 bulan hingga sembuh.
      • Kader komunitas dibekali dengan pengetahuan tentang penyakit TB, bahaya dan dampak yang ditimbulkan akibat penyakit TB sehingga dapat memberikan informasi yang  baik dan benar kepada masyarakat. 
      • Kader komunitas senantiasa mengadakan komunikasi dan kordinasi dengan tenaga kesehatan untuk menentukan lokasi penyuluhan TB, menggunakan metode dasar isna di daerah  yang merupakan endemik TB
      • Kegiatan penyuluhan TB kepada masyarakat desa oleh tim DOTS juga bertujuan untuk memberkan pengetahuan tentang TB di masyarakat sehingga tidak ada stigma dan informasi yang salah tentang penyakit TB, budaya hidup bersih dan sehat, rumah bersih dan sehat, diharapkan juga masyarakat nantinya dapat berperan aktif dalam membantu menemukan dan megendalikan TB di wilayahnya.

      BAGAIMANA MENJANGKAU KASUS TB PADA KELOMPOK RENTAN?

      Penanganan TB pada kelompok rentan adalah dengan :
      • Mendatangi kantung-kantung daerah endemik untuk dilakukan penyuluhan, yaitu : ke tempat yang rumah-rumahnya berdempetan, sirkulasi udaranya terbatas, daerah kumuh dengan lingkungan sanitasi buruk, lokalisasi, daerah yang beban TB nya tinggi, penjara dan masih banyak lagi .
      • Bila koinfeksi TB dengan penyakit lain ada baiknya ditangani secara bersamaan dalam satu kunjungan pengobatan. Supaya TB nya dapat sekalian ditangani dan diberantas. Nyatanya TB dapat disembuhkan. Keberhasilan pengobatan pasien kelompok rentan harus terkordinasi dengan baik antara dokter, rumah sakit, laboratorium, lembaga layanan kesehatan publik maupun pemerintah, dan lembaga non pemerintah.

      Dengan hanya berpangku tangan saja maka kita memvonis mereka meninggal. Padahal penyakit ini dapat dicegah dan disembuhkan. Perjuangan melawan TB belumlah selesai, tetapi kita bisa bantu dengan mengenali penyakit TB agar kita bisa mencegah dan mengendalikan penyakit ini. Jadi, sekarang saatnya kita bertindak, waspada, dan cari tahu tentang penyakit TB. Mari kita lebih pro aktif untuk menemukan, mengobati dan sembuhkan TB

      Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog
      Temukan dan Sembuhkan TB Seri 7 : # Peran Masyarakat dalam Pengendalian TB


      Referensi :
      http://www.stoptbindonesia.or/
      http://www.tbindonesia.or.id/
      http://www.depkes.go.id/
      http://www.pppl.kemkes.go.id/
      http://www.cdc.gov/
      http://www.who.int/en/
      http://www.fhi360.org/

      2 comments:

      1. Ebobet merupakan situs slot online via deposit pulsa aman dan terpercaya, Dengan menggunakan Satu User ID bisa bermain semua game dari Bola, Live Casino, Slot online, tembak ikan, poker, domino dan masih banyak yang lain.

        Sangat banyak bonus yang tersedia di ebobet di antaranya :
        Bonus yang tersedia saat ini
        Bonus new member Sportbook 100%
        Bonus new member Slot 100%
        Bonus new member Slot 50%
        Bonus new member ALL Game 20%
        Bonus Setiap hari 10%
        Bonus Setiap kali 3%
        Bonus mingguan Cashback 5%-10%
        Bonus Mingguan Rollingan Live Casino 1%
        Bonus bulanan sampai Ratusan Juta
        Bonus Referral
        Minimal deposit hanya 10ribu

        ReplyDelete