Sejarahnya adalah sebagai berikut : Pada tanggal 24 Maret 1882 seorang ahli biologi asal
Jerman yang bernama Robert Koch menemukan bakteri penyebab penyakit Tuberkulosis.
Dulu kita mengenal tuberkulosis dengan sebutan TBC, tetapi sekarang dikenal dengan sebutan TB.
Perjuangan manusia melawan TB sudah amat lama, Bahkan TB dijuluki sebutan "The captain of all these men of death" (dibaca : Peyakit purba di era global)
Penemuan bakteri mycobacterium tuberculosis tidak disertai dengan penemuan obatnya. Bahkan sampai sekarang masih terus diadakan penelitian terhadap tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang masih menjadi momok yang mengerikan.Mari kita lihat...
Dari data WHO (th.1999) memperkirakanakan penyebab kematian dari semua jenis penyakit infeksi di semua golongan usia, TB menduduki peringkat ke-3 dalam daftar 10 penyakit pembunuh tertinggi di Indonesia (SKRT 2004). Setiap tahun terjadi 583.000 kasus baru dengan angka kematian akibat TB 140.000. (Artinya sekitar 1/3 penderita TB meninggal. (baca : Sejarah TB )).
Prevalensi penderita TB dalam beberapa tahun terkhir memang turun secara signifikant tetapi penderita TB Indonesia masih terbilang tinggi, Indonesia menempati peringkat 4 dunia setelah China, India dan Afrika selatan.
Rupanya upaya Pemerintah dalam menanggulangi penyakit ini harus mengikutsertakan peran masyarakat keseluruhan. Harus juga melibatkan seluruh penyelia pelayanan pemerintah, masyarakat (sukarela), perusahaan, maupun swasta. Hal ini lah yang membuat saya tersadarkan untuk ikut berpatisipasi dalam mengkampanyekan TB, agar penderita dapat disembuhkan.
Mari kita kenali TB lebih jauh ;Walaupun pemerintah telah berupaya menekan angka kematian akibat penyakit ini kenyataan di masyarakat, banyak yang belum tahu tentang penyakit ini, Bagaimana penyebarannya dan seberapa cepatkah kuman ini menyebar? Selain itu ada anggapan bahwa kesehatan itu mahal bisa menghabiskan banyak uang dan simpanannya, orang miskin dilarang sakit sehingga yang dilakukanlan adalah berobat alternatif/ pergi ke orang yang tidak tepat yang sebetulnya bisa berakibat fatal bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penyebab lain adalah banyak pasien TB yang sudah berobat tetapi tidak memiliki semangat untuk sembuh karena pengobatannya lama (memakan waktu 6-12 bulan). Selama pengobatan pasien dilarang lupa minum obat bila sampai terjadi, maka pasien tersebut harus mengulang dari awal pengobatannya. Adanya kasus kebal terhadap obat TB (MDR-TB) akibat dari pemberian obat pada waktu lampau belum memenuhi standart TB juga karena minum obat yang tidak tuntas. Layanan kesehatan tidak sampai ke pelosok daerah terpencil di Indonesia, sehingga transportasinya menjadi mahal. Hal ini juga yang menyebabkan masih banyak warga di daerah terpencil yang enggan berobat.
Gejala TB :
![]() |
sumber gambar : google |
Penyebabnya : mycobacterium tuberculosis
Cara penularannya : Ketika seorang penderita TB batuk, bersin, berbicara, meludah, mereka akan memercikkan kuman TB ke udara. Seseorang dapat terpapar penyakit ini hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TB.
sumber gambar : google
TB Laten
Penderita menularkan kuman kepada orang lain yang memiliki kekebalan tubuh yang baik. Tampak orang yang terpapar kuman tidak terlihat sakit. Sebenarnya kuman TB nya dalam keadaan pasif di tubuh orang yang tertular itu, karena kuman TB tahan terhadap asam, makanya kumannya masih tetap hidup. Apabila suatu saat kondisi tubuh orang yang tertular kuman drop, maka kumannya menjadi aktif, walaupun sudah sebulan ataupun setahun sejak terjangkit kuman TB nya.
Cara menghindarinya :
- Tutup hidung dan mulut dengan tisu/saputangan ketika batuk/ bersin. Buang tisu bekas ke tempat sampah
- Cuci tangan dengan air bersih dan sabun, bila bersin menutup mulut dengan tangan.
- Tidak membuang ludah sembarangan.
- Minum obat secara ketat, tidak boleh lupa/terlewatkan sampai tuntas dan dinyatakan sembuh.
- Hindari berbagi barang dengan orang lain.
- Dilarang merokok.
Waspada TB :
Kenali gejalanya. Bila sudah terjangkit segerakanlah berobat, minum obat secara teratur hingga tuntas.
Jangan sampai terlambat, pengobatannya menjadi lebih sulit, lama, serta menggunakan obat yang lebih keras.
Jangan takut berobat, sekarang obat TB "Gratis" di puskesmas/ rumah sakit pemerintah. Berikut ini rujukannya : Kementerian Kesehatan menerbitkan SK No 1190/Menkes/SK/2004 tentang pemberian OAT secara "Gratis
Obat TB yang diberikan ke pasien, sebagian besar dalam bentuk tablet kombinasi (paket fix dose combination/FDC) yang berisi kombinasi INH, Rimfapisin,Pirazinamid, emtambutol ( untuk pengobatan selama 6 (enam) bulan. Pasien tidak boleh lupa mengkonsumsinya setiap hari.
![]() |
Sumber gambar : google |
menggolongkan obat anti tuberkulosis (OAT) kedalam obat sangat sangat esensial (SSE)
"GRATIS" tidak ada artinya jika pasien TB tidak bersemangat sembuh. Jangan sepelekan penularannya sampai pengobatannya tuntas dan dinyatakan sembuh.
Beri dukungan moral bagi pasien TB untuk sembuh
Jadilah pengawas minum obat (PMO), agar pasien TB minum obat secara teratur hingga tuntas sampai ia dinyatakan sembuh.
Jadilah pengawas minum obat (PMO), agar pasien TB minum obat secara teratur hingga tuntas sampai ia dinyatakan sembuh.
Website : www.tbindonesia.or.id
www.stoptbindonesia.org
Facebook : www.facebook.com/TBIndonesia
Twitter : @TBIndonesia
Mari, kita dukung gerakan Indonesia bebas TB mulai dari sekarang.
Negara yang besar adalah yang masyarakatnya sehat.
Sumber referensi :
- http://www.tbindonesia.or.id
- http://www.stoptbindonesia.org
- http://www.depkes.go.id
- http://www.pppl.kemkes.go.id
Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog
Temukan dan Sembuhkan Pasien TB Seri 2:
#ObatTBGratis
terima kasih infonya yaaaa :D
ReplyDeletesama-sama :)
ReplyDeletethanks
ReplyDelete